• Selamat HAB Kemenag 2024
  • PMB SPAN PTKIN 2023

Berita

Pekalongan, 3 Juli 2022. Dalam memberikan bekal pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa di masyarakat, jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengadakan Pelatihan Public Speaking bagi mahasiswa PBA dalam rangka SKPI (Surat Kegiatan Pendamping Ijazah). Kegiatan ini disambut meriah oleh mahasisw PBA, karena merupakan pengalaman yang tidak diberikan Ketika dalam perkuliahan.

Pekalongan, 19 Juli 2022 -  Jurusan PBA FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengadakan Workshop Pemberdayaan Masyarakat “Penguatan Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis IT Bagi Guru Bahasa Arab”. Workshop PBA ini dibuka dan diawali sambutan oleh Dekan FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag.

Mata Kuliah Mufradat Wal Ibarat telah melaksanakan perkuliahan dalam rangka mengimplementasikan program kampus merdeka dengan mendatangkan dosen tamu dari UIN SU Medan pada perkuliahan Selasa, 31 Mei 2022 pukul 08.30-10.20 WIB. Perkuliahan ini dilakukan secara online melalui media Google Meet yang dihadiri oleh 42 mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Al-Mufrodat Wal Ibarat kelas C. Acara ini dibuka langsung oleh Dr. H. Ali Burhan, M.A, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan dipandu oleh Muhammad Alghiffary, M. Hum, dosen pengampu mata kuliah  Al-Mufrodat Wal Ibarat. Perkuliahan ini diisi oleh Nasrun Salim Siregar, M. Hum, Dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UIN SU Medan. Beliau membahas materi tentang “Al-Mutaradif Dalam Pandangan Abu Hilal Al-Askari”.

Nasrun Salim mengajak mahasiswa untuk berdiskusi terkait mutaradif (sinonim) dalam bahasa Arab, yang mana pendapat Abu Hilal menyebutkan bahwa mutaradif itu tidak ada, karena setiap kata itu memiliki makna tersendiri. Sehingga hal ini memunculkan pertanyaan apakah selama ini siswa mempelajari sinonim mulai dari SD hingga kuliah itu dibohongi? Karena ternyata setelah mengetahui pendapat Abu Hilal ini secara tidak langsung memberitahukan bahwa sinonim itu tidak ada. Nasrun menaggapi pertanyaan ini dengan santai, beliau menjelaskan “bahwasannya pendapat terkait mutaradif itu banyak, ada yang menyetujuinya dan ada yang menyangkalnya karena seseorang itu menyebut sinonim karena tidak mempelajari maknanya secara mendalam. Ketika seseorang mengetahui makna secara mendalam, maka dia akan mengetahui bahwa mutaradif itu tidak ada. Jadi, sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, kita harus mampu memberi pemahaman kepada siswa terkait persepsi ini. Berikut uraian  materi yang disampaikan oleh Nasrun.

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree