• Selamat HAB Kemenag 2024
  • PMB SPAN PTKIN 2023

Peringati Ulang Tahun, HMJ Adakan Lomba dan Talk Show Bahasa Arab

12 April 2019

Pekalongan. HMJ PBA IAIN Pekalongan mengadakan sebuah acara yang terdiri dari lomba-lomba dan Talkshow yang tersusun dalam rangkaian kegiatan Harlah HMJ PBA IAIN Pekalongan yang ke IX. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada dua waktu dalam dua minggu, yang pertama yaitu rangkaian kegiatan Lomba-lomba yang dilaksanakan pada Ahad, 10 Maret 2019. Kegiatan yang kedua yaitu acara Talkshow dan Lomba Tumpeng yang dilaksanakan pada Ahad, 17 Maret 2019 di lantai 4 Gedung FTIK Kampus II IAIN Pekalongan, Rowolaku, Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Lomba Harlah HMJ PBA adalah sebuah tradisi yang berjalan secara turun temurun, dan terus dilestarikan hingga saat ini. Acara tersebut dimaksudkan sebagai ajang penyaluran minat dan bakat  serta pemilihan Mahasiswa berprestasi untuk kita delegasikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Bagaimana tidak, setiap tahun Mahasiswa PBA selalu meraih juara yang sangat membanggakan, baik diintra maupun ekstra. Oleh karena itu, tradisi yang baik harus terus dilestarikan, supaya kedepannya bisa menjadikan Mahasiswa PBA IAIN Pekalongan yang lebih maju dan terus berprestasi.

Lomba Harlah dimulai pada pukul 08:35-12:00 WIB, adapun yang dilombakan yaitu: Lomba Ghina’, Kaligrafi, dan Debat Bahasa Arab. Kemudian dilanjutkan dengan ISHOMA dan dilanjutkan dengan lomba Pidato, Puisi, dan MQK pada Pukul 13:00 WIB-selesai.

Tujuan dari Lomba Harlah adalah sebagai wadah untuk Menggali bakat dari para Mahasiswa PBA, sekaligus sebagai tolak ukur kemampuan  prestasi. Sesuai yang diungkapkan Inayatul Ulya sebagai sie Acara bahwasanya “ Acara Lomba Harlah itu untuk menggali bakat-bakat dari Mahasiswa PBA.”

Lomba Harlah tersebut diikuti oleh 40 orang dari kelas PBA angkatan 2017 dan 2018 yakni MQK 5 orang, Puisi 5 orang, Kaligrafi 9 orang, Pidato 6 orang, Ghina’ 6 orang dan Debat 3 tim (9 orang). Lomba MQK diraih oleh Rania Rizqiyani Edby (juara 1), Silvia Qotrun Nada (juara 2), dan Nora Karima Saffana (juara 3). Lomba Ghina’ diraih oleh Ayu Tiffani M (juara 1), Ziyadah Amaliyah (juara 2), dan Yayun Ainah (juara 3). Lomba Puisi diraih oleh Amir Mirza Faza (juara 1), Nabila Nur Aisya(juara 2), Mufita Khaulia (juara 3).Lomba Khitobah diraih oleh Umi Salamah (juara 1), Nurul Fadlilah (juara 2), Khoirul Adib (juara 3). Lomba Kaligrafi diraih oleh Vina Mongidzoh R (juara 1), Khitna Roziyana (juara 2), Khoifumina Yuniar K (juara 3). Lomba Debat yang diraih oleh tim PBA C 2017 (juara 1) dengan anggota; Muh. Murtaqi Makarima, Abdillah Fahmi, Inayatul Ulya. PBA B 2017 (juara 2) dengan anggota; Fikri Hilal Ramadhan, Harun Al-Rasyid, Isma Silvia Putri. PBA C 2018 (juara 3) dengan anggota; Fikri Nur Imadi, Firda Septiana, Bima Prayoga.

Adapun acara Talkshow yang bertemakan “Meningkatkan Kecintaan dan Kemampuan Berbahasa Arab di Kalangan Milenial” dimulai pada Pukul 08.00 WIB-14.30 WIB. Adapun pemateri dalam acara tersebut yaitu: Muhammad Jaeni, M.Pd, M.Ag., Muhammad Yusron, Lc., M.Pd dan Nur Syahid, S.Pd.

“Mengambil tema ini agar para Mahasiswa PBA IAIN Pekalongan bisa lebih, dalam mencintai Bahasa Arab” Ungkap Inayatul Ulya sebagai seksi acara.

Bahasa Arab diresmikan pada tahun 1973 oleh PBB. Sebagai bahasa agama, bahasa Arab mempunyai peran penting yakni sebagai bahasa komunikasi, bahasa pengetahuan, dan bahasa pemersatu. Bahasa Arab merupakan bahasa dunia kedua yang telah diresmikan oleh PBB selain bahasa Inggris.

Sekarang banyak sekolah, pondok, dan universitas yang menerapkan bahasa Arab sebagai bahasa utama. Sekarang Daulah Arabiyah tidak menggunakan bahasa Fusha (bahasa yang harus dipelajari melalui pendidikan) melainkan bahasa ‘Amiyah (satu sama lain tidak saling memahami).

Posisi bahasa Arab di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Padahal menurut Bapak Muhamad Jaeni, M. Pd., M. Ag., “semakin banyak menguasai bahasa asing semakin tinggi pula derajat kemanusiaannya.” Pada dasarnya banyak peluang yang dapat diubah untuk menjadi prospek menjanjikan masa depan bagi peminat dan pegiat bahasa Arab. Namun, semua kembali pada bagaimana kita memperjuangkannya. Tidak ada kata tidak mungkin, kita harus yakin dan optimis. Kita juga harus menjadi penyebab dari perjuangan tersebut walaupun hanya sedikit.

Faktor paling penting justru berasal dari diri sendiri, diantaranya adalah:

  1. Performance atau penampilan yang reflektif.
  2. Sikap yang dependsif dan resepsif.
  3. Motivasi yang intregatif dan instrumental.

Berkaitan dengan langkah konkret yang perlu dilakukan mahasiswa PBA agar semangat cinta terhadap bahasa Arab bias tumbuh kembali adalah dengan menciptakan lingkungan bahasa Arab atau Bi’ah Lughowiyah. Akan tetapi, masih banyak kendala dalam pembangunan Bi’ah Lughowiyah sehingga belum dapat terealisasi hingga sekarang.

Pentingnya berorganisasi juga menjadi pembahasan menarik. Menurut Nur Syahid, M. Pd., selaku ketua Umum HMJ PBA periode 2015, dalam berorganisasi kita akan menemukan 90% pengalaman pendidikan. Tidak hanya bagi diri sendiri, keberadaan organisasi seperti HMJ juga dapat menguatkan jurusan. Banyak sekali program kerja yang menjadikan jurusan menjadi lebih unggul dan tentunya menciptakan mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.

 “Lomba menghias tumpeng, photobooth serta penampilan ghina’ dipenghujung acara tersebut.” tutur Ayu Tiffani Maulida saat ditanya tentang hal yang paling menarik dari acara Harlah. Adapun tutur kata dari mahasiswa lain, tentang Harlah HMJ PBA ini “Hal yang paling menarik yaitu ketika ada penampilan-penampilan setelah pemateri menyelesaikan Talkshownya” kata Mufita Khaulia.

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree